Kumpulan Berita Terpopuler SBODewa Tentang Bandar Taruhan Judi Online Serta Produk Permainan Judi Online Dan Promo Yang Ada Di Situs Agen Judi Online SBODewa

Minggu, 15 April 2018

Donal Trump Serang 3 Titik Ibu Kota Suriah, Bashar al-Assad Tertawa

Sekilas Tentang Rudal Jarak Jauh Tomahawk Yang Digunakan Donal Trump Untuk Menyerang Suriah.
Situs Judi Online - Presiden amerika serikat (AS) Donal Trump telah mengumumkan serangan terhadap Suriah Jumat (13/04/2018) waktu setempat.

Tak lama setelah pernyataan Trump, serangkaian ledakan terdengar di Damaskus, ibu kota Suriah, pukul 01:00GM, atau sekitar pukul 07:00WIB.

Jendral Joseph Dunford, salah satu perwira tinggi ternama AS mengatakan, serangan tersebut menghantam tiga target di kota Suriah.

Ketiga target itu adalah pusat riset di dekat Damaskus, Fasilitas gudang, dan Pos Komando juga di dekat ibu kota Suriah, serta fasilitas penampungan senjata kimia di dekat Homs.

Dalam menghantam ketiga fasilitas tersebut, Negeri "Paman Sam" menggunakan rudal penjajah mereka, Tomahawk.

Rudal Tomahawk yang awalnya dikembangkan pada tahun awal dekade 1970-an silam tersebut mampu terbang rendah untuk menghindari radar musuh.

Rudal Tomahawk Di Buat Tahun 1970 Milik Amerika Serikat (AS).
Shaun King, kolumnis situs berita The Intercept dalam kicauannya di Twitter mengatakan, setidaknya terdapat 112 Tomahawk yang diluncurkan ke Suriah.

Rudal sepanjang 5.56 meter buatan pabrikan Raytheon tersebut dihargai 1.87 juta dolar AS, sekitar Rp 25.7 miliar, per buah.

"Total, AS mengeluarkan dana sebesar 224 juta dolar AS, atau sekitar Rp 3.08 triliun, " kata king dalam kicauannya tersebut.

Adapun rudal Tomahawk tersebut diangkut menggunakan pesawat pembom strategis Rockwell B-1 Lancer.

Merujuk kepada akun Twitter Martin Pfeiffer, untuk mengudara, pesawat supersonik itu butuh biaya 58.000 dolar AS, sekitar Rp 797,8 juta, per jam.

Sebelumnya, serangan itu merupakan respon AS terhadap dugaan penggunaan senjata kimia yang disebut Trump sebagai sebuah "kejahatan seorang monster".

Tapi, kantor berita resmi Rusia, Tass, merilis laporan menarik.

Dalam laporan mereka, Kementerian Pertahanan Rusia merilis laporan mengejutkan.

Secara sepintas, laporan ini jelas Bashar al-Assad 'menertawakan' serangan Donald Trump.

Menurut pernyataan Rusia, pasukan koalisi Amerika, Inggris, dan Perancis, sejatinya meluncurkan lebih dari 100 misil.

Tapi, menurut keterangan mereka, banyak rudal kiriman Amerika yang gagal kena sasaran.

Ternyata, rudal kiriman Amerika telah dicegat oleh meriam antiudara milik Suriah, yakni S-125, S-200, Buk dan Kvadrat.

Asal tahu saja, semua persenjataan Suriah ini berstatus senjata jadul.

S-125 Dibuat Tahun 1980 Milik Suriah.
S-200 Dibuat Tahun 1960 Milih Suriah.
"Meriam antiudara Suriah S-125, S-200, Buk dan Kvadrat dipakai untuk menggagalkan serangan misil (semalam). Persenjataan ini dibuat di Soviet, lebih dari 40 tahun lalu," ujar Kemenhan Rusia.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Berita Terpopuler | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com