RI Dan Jepang Kaji Infrastruktur Pelabuhan Di KTT ASEAN
SBODewa.com - Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi [ KTT ] Asia-Pacific Economic Cooperation [ APEC ] di Vietnam, telah selesai akhir minggu kemarin.
Presiden Joko Widodo dalam KTT APEC itu salah satunya mengutamakan perlunya jadikan laut jadi pusat pembangunan ekonomi untuk negara-negara anggotanya.
Sesudah ikuti rangkaian KTT APEC di Vietnam, Presiden Joko Widodo lalu bertolak ke Manila. Di ibu kota negara Filipina itu, Presiden Jokowi menghadiri KTT ke-31 ASEAN.
Terkecuali beberapa pemimpin ASEAN, pertemuan tingkat tinggi itu salah satunya juga di hadiri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, sampai Perdana Menteri Tiongkok Li Keqiang.
Diambil dari situs SBODewa, di sela KTT ASEAN itu, Presiden Jokowi juga berjumpa dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Dalam pertemuan itu, ke-2 kepala negara salah satunya juga menyinggung masalah infrastruktur pelabuhan.
Menurut Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi selesai mengikuti Presiden Jokowi berjumpa dengan PM Shinzo Abe, pemerintah Jepang mengemukakan komitmennya untuk selalu berperan serta dalam sebagian project infrastruktur seperti Pelabuhan Patimban.
Diluar itu, Negeri Sakura menyoroti project terowongan MRT, terowongan untuk tol Sumatera, serta beberapa project infrastruktur yang lain.
Prinsip Jepang, yang salah satunya mengarah project infrastruktur pelabuhan itu, searah dengan pembangunan Poros Maritim di masa Jokowi. Bahkan juga, pemerintah RI di komunitas KTT APEC di Vietnam begitu mengutamakan pembangunan kelautan itu.
Laut jadi pusat pembangunan ekonomi dapat diwujudkan lewat investasi infrastruktur laut, integrasi, serta pengamanan jaringan transportasi laut. Diluar itu, pembangunan maritim itu meliputi aktivitas ekonomi berbasiskan kelautan serta pemakaian sumber daya kelautan yang berkepanjangan.
Diambil dari website Kantor Staf Presiden, SBODewa, pembangunan Poros Maritim salah satunya memanglah diperuntukkan untuk kemakmuran serta kesejahteraan rakyat. Tol laut serta pengintegrasian moda transportasi logistik diinginkan dapat dirasa faedahnya oleh orang-orang. Terlebih untuk mengatur keperluan harga keperluan bahan pokok.
Th. 2017, pemerintah juga mengatakan jadi th. kerja dengan. Usaha itu untuk jadikan pemerataan ekonomi yang berkeadilan untuk semua rakyat Indonesia.
Disamping itu, dalam rangkaian pertemuan negara-negara APEC 2017 di Da Nang, Vietnam, dilangsungkan juga agenda “Dialog Kerja Sama Usaha Pada Indonesia serta Vietnam” pada Sabtu, tanggal 12 November 2017.
Beberapa entrepreneur Indonesia serta Vietnam membuat pertemuan untuk menjajaki peluang kerja sama serta investasi yang lebih luas. Acara ini difasilitasi oleh Kedubes RI di Hanoi.
Dalam acara itu ada diantaranya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Kepala BKPM, Thomas Lembong dan beberapa entrepreneur ke-2 negara.
Ada juga, Chairman APEC Business Advisory Council [ ABAC ] Indonesia, Anindya Bakrie serta Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani.
Lewat komunitas dialog itu, entrepreneur Indonesia serta Vietnam diinginkan dapat menangkap kesempatan ekonomi yang semakin besar.
" Ini tunjukkan kalau Vietnam itu satu potensi serta negara yang investasi dari Indonesia cukup banyak, hingga pasti Indonesia dapat memakai regional suplai chain lewat Vietnam, " kata Airlangga Hartarto.
0 komentar:
Posting Komentar