Parlemen Catalan Deklarasikan Kemerdekaan Dari Spanyol

Parlemen Catalan Deklarasikan Kemerdekaan Dari Spanyol

SBODewa.com - Dengan ribuan aktivis pro-kemerdekaan berkumpul di luar, parlemen daerah di Barcelona mengeluarkan sebuah resolusi untuk "mendeklarasikan Catalonia sebagai negara merdeka dalam bentuk sebuah republik".

Anggota parlemen Catalan memilih Jumat untuk menyatakan kemerdekaan dari Spanyol, karena Madrid berjanji untuk "mengembalikan legalitas" dan membatalkan tawaran separatis di kawasan tersebut.

Dengan ribuan aktivis pro-kemerdekaan berkumpul di luar, parlemen daerah di Barcelona mengeluarkan sebuah resolusi untuk "mendeklarasikan Catalonia sebagai negara merdeka dalam bentuk sebuah republik".

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy segera menanggapi, mendesak "semua orang Spanyol untuk tetap tenang".

"Aturan hukum akan mengembalikan legalitas di Catalonia," dia tweet segera setelah voting yang kontroversial.

Di bawah mata seorang negara yang gugup, parlemen daerah Catalonia mengadakan pemungutan suara rahasia, meski ada sebuah pemogokan oposisi, dengan sebuah resolusi, pihak berwenang di wilayah tersebut tidak memiliki kekuatan hukum untuk dieksekusi.

Mosi tersebut disetujui dengan 70 suara yang mendukung, 10 melawan dan dua abstain, sebuah hasil yang segera melihat saham Spanyol turun tajam.

Anggota parlemen oposisi Katalan, menolak untuk mempertimbangkan resolusi tersebut, keluar secara massal mengenai apa yang digambarkan sebagai "hari gelap" bagi demokrasi.

Tapi mereka yang tinggal di belakang, bersorak, bertepuk tangan dan berpelukan sebelum berpisah dengan lagu kebangsaan Catalan saat penghitungan diumumkan.

Sesaat sebelum suara Catalan, Rajoy mendesak anggota parlemen untuk memberinya kekuatan untuk memberhentikan pemimpin separatis Catalonia Carles Puigdemont, wakilnya, dan semua menteri regional.

Jika disetujui, tindakan berdasarkan Pasal 155 konstitusi, yang dirancang untuk mengendalikan pemberontak di antara 17 wilayah di Spanyol, akan mulai berlaku pada hari Sabtu - dengan efektif meninggalkan Puigdemont dan timnya dalam kedinginan.

Puigdemont memilih Kamis untuk tidak memanggil pemilihan parlemen daerah baru, yang dianggap oleh banyak orang sebagai satu-satunya cara untuk mencegah penyerangan kekuasaan Madrid.

Sebaliknya, dia menyerahkannya ke parlemen daerah "untuk menentukan konsekuensinya" dari pengambilalihan yang terancam - sehingga membiarkan pintu terbuka untuk dorongan kemerdekaan hari Jumat.

Kira-kira seukuran Belgia, wilayah semi-otonomi timur laut menyumbang sekitar 16 persen populasi Spanyol dan seperlima dari hasil ekonominya.

Kebencian terhadap gangguan yang dirasakan di Madrid telah berkembang selama bertahun-tahun, yang berpuncak pada suara kemerdekaan 1 Oktober yang dianggap ilegal oleh pemerintah pusat dan pengadilan.

Tapi meski sangat protektif terhadap bahasa, budaya dan otonomi mereka - yang dipulihkan pada akhir kediktatoran 1939-1975 di Francisco Franco - Catalan sangat terbagi atas kemerdekaan.

Otoritas Catalan mengatakan 90 persen memilih "Ya" dalam plebisit yang tidak diatur yang diajukan oleh para pemimpin separatis sebagai mandat untuk kemerdekaan bagi wilayah kaya 7,5 juta orang.

Republik menanti :

Hanya sekitar 43 persen pemilih yang ternyata, namun, dengan banyak orang yang anti-separatis tinggal jauh dan yang lainnya mencegah pemungutan suara oleh polisi Spanyol dalam tindakan keras yang berubah menjadi kekerasan.

Berdasarkan pemungutan suara, Puigdemont mengancam untuk mendeklarasikan sebuah republik merdeka.

Madrid menanggapi dengan beralih ke Pasal 155.

Senat tersebut, di mana Partai Populer Rajoy memegang mayoritas, ditetapkan untuk mengadopsi langkah-langkah di bawah artikel tersebut pada hari Jumat untuk menggulingkan eksekutif separatis Catalonia dan menguasai pegawai sipil, polisi, keuangan, dan media publiknya.

Langkah tersebut akan tetap berlaku sampai pemilihan parlemen daerah yang baru, meskipun Puigdemont pada hari Kamis memperingatkan bahwa pengambilalihan dari Madrid akan meningkatkan krisis.

Rajoy berusaha untuk menyalahkan krisis politik terburuk di Spanyol dalam beberapa dasawarsa di pundak para separatis.

Tindakan Pasal 155 tidak ditujukan untuk orang-orang di wilayah tersebut, dia berkeras, namun "untuk mencegah penyalahgunaan Catalonia" oleh pemimpinnya sendiri.

Kelompok sayap kiri telah mengancam "pembangkangan sipil besar-besaran" jika Madrid bergerak untuk merebut otonomi.

Seperti yang dikatakan anggota parlemen di parlemen Catalan, ribuan aktivis berkumpul di luar di bawah panji-panji: "Republik menunggu, ayo kita pertahankan."

Beberapa spanduk pro-kemerdekaan berpakaian, yang lainnya melambaikan bendera Catalan merah-dan-kuning untuk mengirim pesan kepada anggota parlemen.

Ada demonstrasi di dalam gedung juga, dengan sekitar 200 walikota separatis, dengan regalia penuh, meneriakkan "Kemerdekaan", sampai dibungkam.

Perwakilan daerah Partai Populer konservatif Rajoy, meninggalkan bendera Spanyol dan Catalan di belakang kursi mereka saat mereka menyerang dengan anggota parlemen oposisi lainnya.